romantika hujan
Aku menengadah. Menatapi
langit mendung tertutup awan-awan kelabu. Hembusan angin yang dingin
menyentuh pori-pori kulitku. Bersamaan dengan hembusan angin,
pasir-pasir, debu, dan partikel terbawa olehnya. Satu-dua rinai hujan
mulai menetesi bumi. Terenduslah aroma basah khas hujan. Sekarang hujan
datang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar