Dari Sisi Kananmu
Setiap hari kita berada di gedung yang sama, sama-sama nenuntun ilmu di gedung bundar. Kita tak pernah berbicara. Tak pernah berkomunikasi. Kita saling kenal tapi seperti tak saling kenal. Kita jarang bertemu. Kita tak pernah saling menyapa. Bagaimanapun aku tau dan sadar diri. Kamu si dewa yang memiliki otak encer, sedangkan aku gadis tak jelas yang mengharapkan seorang dewa.
Dari meja meja bundar ini, aku duduk berbincang dengan temanku sambil mencuri pandang kearahmu, memandangi kamu yang sedang berdiskusi dengan teman-temanmu di meja bundar seberang sana. Di teras gedung bundar ini mataku sama sekali tak bisa berpaling darimu, tak sedetikpun kulewatkan kesempatan untuk memandangmu, karena ini kesempatan yang langkah.
Dari sisi kananmu, aku melihat cara kamu menatap.
Dari sisi kananmu, aku melihat cara kamu menarik kedua sudut bibir untuk tersenyum.
Dari sisi kananmu, aku melihat cara kamu berbicara.
Dari sisi kananmu, aku melihat cara kamu membenarkan tempat duduk.
Dari sisi kananmu, aku melihat cara kamu merapikan rambut.
Dari sisi kananmu, aku melihat cara kamu menulis sesuatu
Dari sisi kananmu aku dapat melihat semua hal yang tak pernahku lihat sebelumnya. Dan aku berandai, andai suatu hari aku dapat melihat gerak-gerikmu bukan dari sisi kananmu, melaikan dari hadapanmu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar